Jawaban: Dibawah ini yang Merupakan Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Kecuali

Jawaban: Dibawah ini yang Merupakan Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Kecuali

Mobilitas sosial adalah kemampuan seseorang untuk naik atau turun dalam hierarki sosial. Dalam masyarakat yang mobilitas sosialnya tinggi, setiap orang memiliki kesempatan untuk mencapai prestasi tertentu, terlepas dari latar belakang atau asal usul sosial mereka. Namun, di Indonesia, mobilitas sosial masih terbatas. Banyak faktor yang membatasi kemampuan orang untuk naik dalam hierarki sosial, dan beberapa di antaranya akan dibahas dalam artikel ini.

ilustrasi dibawah ini yang merupakan faktor penghambat mobilitas sosial kecuali
ilustrasi dibawah ini yang merupakan faktor penghambat mobilitas sosial kecuali

Daftar Isi:

Pengantar

Sebelum kita membahas faktor-faktor yang membatasi mobilitas sosial di Indonesia, penting untuk memahami konsep mobilitas sosial itu sendiri. Mobilitas sosial mengacu pada kemampuan seseorang untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Ada dua jenis mobilitas sosial: mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.

Mobilitas vertikal terjadi ketika seseorang naik atau turun dalam hierarki sosial. Misalnya, ketika seorang petani menjadi seorang pengusaha atau ketika seorang pejabat publik terjerat dalam skandal dan turun pangkat. Mobilitas horizontal, di sisi lain, terjadi ketika seseorang beralih dari satu posisi ke posisi lain di tingkat yang sama dalam hierarki sosial. Misalnya, ketika seorang karyawan perusahaan pindah ke perusahaan lain dengan posisi yang sama.

Di Indonesia, mobilitas sosial vertikal terutama terjadi melalui pendidikan. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Namun, ada banyak faktor lain yang membatasi mobilitas sosial di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa faktor yang paling umum.

Faktor-Faktor yang Membatasi Mobilitas Sosial di Indonesia

1. Ketidakmerataan Akses ke Pendidikan yang Berkualitas

Pendidikan adalah faktor penting dalam mobilitas sosial. Namun, akses ke pendidikan yang berkualitas tidak merata di seluruh Indonesia. Ada perbedaan besar antara kualitas pendidikan yang tersedia di kota dan desa, serta antara daerah yang lebih makmur dan yang kurang makmur. Orang-orang yang tinggal di daerah miskin atau terpencil sering kali tidak memiliki akses yang sama ke pendidikan berkualitas seperti yang dimiliki oleh orang-orang yang tinggal di kota atau daerah yang lebih makmur. Ini membuat orang-orang yang tinggal di daerah miskin lebih sulit untuk naik dalam hierarki sosial.

ilustrasi dibawah ini yang merupakan faktor penghambat mobilitas sosial kecuali
ilustrasi dibawah ini yang merupakan faktor penghambat mobilitas sosial kecuali

2. Diskriminasi Sosial

Diskriminasi sosial adalah ketidakadilan yang muncul ketika seseorang diperlakukan berbeda karena faktor seperti jenis kelamin, agama, atau asal-usul sosial. Di Indonesia, diskriminasi sosial masih sangat umum terutama terhadap kelompok minoritas dan marginal. Hal ini membuat orang-orang dari

kelompok tersebut lebih sulit untuk naik dalam hierarki sosial, bahkan jika mereka memiliki keterampilan dan kualifikasi yang sama dengan orang lain. Contoh diskriminasi sosial di Indonesia termasuk diskriminasi terhadap perempuan, orang-orang dengan cacat, dan kelompok etnis tertentu.

3. Kesenjangan Ekonomi

Kesenjangan ekonomi yang besar di Indonesia juga membatasi mobilitas sosial. Orang-orang yang dilahirkan di keluarga miskin atau kurang mampu seringkali tidak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan atau akses ke pekerjaan yang baik. Mereka juga seringkali tidak memiliki akses yang sama ke sumber daya seperti kesehatan dan nutrisi yang baik, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang. Akibatnya, orang-orang yang lahir dari keluarga miskin lebih sulit untuk naik dalam hierarki sosial.

4. Perbedaan Budaya dan Nilai-Nilai Sosial

Perbedaan budaya dan nilai-nilai sosial juga dapat membatasi mobilitas sosial. Misalnya, dalam budaya patriarki di Indonesia, perempuan seringkali dianggap tidak mampu untuk bekerja atau memiliki karir yang sukses. Hal ini dapat menghalangi perempuan untuk naik dalam hierarki sosial, meskipun mereka memiliki keterampilan dan kualifikasi yang sama dengan orang lain. Selain itu, nilai-nilai seperti gotong-royong dan kekeluargaan seringkali diprioritaskan di atas nilai-nilai seperti individualisme dan persaingan. Hal ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mengejar ambisi dan mencapai prestasi yang lebih tinggi.

5. Kurangnya Kesempatan Kerja yang Baik

Kurangnya kesempatan kerja yang baik juga dapat membatasi mobilitas sosial di Indonesia. Meskipun jumlah pekerjaan yang tersedia meningkat, banyak pekerjaan tersebut adalah pekerjaan dengan gaji rendah dan tidak menawarkan kesempatan untuk naik dalam hierarki sosial. Selain itu, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik seringkali lebih mudah untuk didapat bagi orang yang memiliki koneksi atau hubungan di dunia bisnis atau politik, daripada bagi orang yang hanya mengandalkan keterampilan dan kualifikasi mereka.

ilustrasi dibawah ini yang merupakan faktor penghambat mobilitas sosial kecuali
ilustrasi dibawah ini yang merupakan faktor penghambat mobilitas sosial kecuali

Pendidikan sebagai Faktor Kunci dalam Meningkatkan Mobilitas Sosial

Salah satu faktor utama yang membatasi mobilitas sosial di Indonesia adalah ketidakmerataan akses ke pendidikan berkualitas. Ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal di daerah miskin atau terpencil sering kali tidak memiliki akses yang sama ke pendidikan yang berkualitas seperti yang dimiliki oleh orang-orang yang tinggal di kota atau daerah yang lebih makmur. Ini membuat orang-orang yang tinggal di daerah miskin lebih sulit untuk naik dalam hierarki sosial.

Pendidikan adalah faktor penting dalam meningkatkan mobilitas sosial. Dengan meningkatkan akses ke pendidikan yang berkualitas, kita dapat membantu orang-orang untuk memperoleh keterampilan dan kualifikasi yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Selain itu, pendidikan juga dapat membantu orang-orang untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang baik.

Namun, meningkatkan akses ke pendidikan saja tidak cukup. Kita juga perlu memastikan bahwa pendidikan yang tersedia adalah berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini akan memastikan bahwa orang-orang yang memperoleh pendidikan tersebut memiliki keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

Mengatasi Diskriminasi Sosial untuk Meningkatkan Mobilitas Sosial

Diskriminasi sosial adalah faktor lain yang membatasi mobilitas sosial di Indonesia. Diskriminasi sosial dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk diskriminasi terhadap kelompok minoritas dan marginal, seperti perempuan, orang dengan cacat, dan kelompok etnis tertentu.

Untuk mengatasi diskriminasi sosial, kita perlu meningkatkan kesadaran dan mengubah sikap masyarakat terhadap kelompok-kelompok yang sering mengalami diskriminasi. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan kampanye yang bertujuan untuk menghilangkan stereotip negatif dan meningkatkan toleransi dan penghargaan terhadap keragaman.

Selain itu, pemerintah juga perlu mengimplementasikan kebijakan dan peraturan yang melindungi hak-hak kelompok-kelompok yang sering mengalami diskriminasi, seperti undang-undang tentang kesetaraan gender dan undang-undang tentang hak-hak penyandang cacat.

Mengatasi Kesenjangan Ekonomi untuk Meningkatkan Mobilitas Sosial

Kesenjangan ekonomi yang besar di Indonesia juga membatasi mobilitas sosial. Orang-orang yang lahir dari keluarga miskin atau kurang mampu seringkali tidak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan atau akses ke pekerjaan yang baik. Mereka juga seringkali tidak memiliki akses yang sama ke sumber daya seperti kesehatan dan nutrisi yang baik, yang dapat memengaruhi

kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang. Akibatnya, orang-orang yang lahir dari keluarga miskin lebih sulit untuk naik dalam hierarki sosial.

Untuk mengatasi kesenjangan ekonomi, kita perlu menerapkan kebijakan yang dapat membantu memperluas akses ke sumber daya dan kesempatan bagi orang-orang yang lahir dari keluarga miskin atau kurang mampu. Beberapa kebijakan yang dapat diterapkan termasuk program bantuan sosial, program pelatihan dan pendidikan, dan program pengembangan kewirausahaan.

Selain itu, kita juga perlu meningkatkan akses ke pasar kerja yang lebih baik dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang tersedia. Hal ini akan memastikan bahwa orang-orang yang memiliki keterampilan dan kualifikasi yang diperlukan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

Peran Kebijakan Publik dalam Meningkatkan Mobilitas Sosial

Kebijakan publik juga memainkan peran penting dalam meningkatkan mobilitas sosial di Indonesia. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang dapat membantu mengatasi faktor-faktor yang membatasi mobilitas sosial, seperti ketidakmerataan akses ke pendidikan berkualitas, diskriminasi sosial, dan kesenjangan ekonomi.

Beberapa kebijakan yang dapat diterapkan termasuk program pendidikan gratis atau subsidi, program pelatihan dan pendidikan untuk orang dewasa, undang-undang anti diskriminasi, dan program bantuan sosial yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.

Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan akses ke pasar kerja yang lebih baik dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang tersedia. Hal ini dapat dilakukan melalui program investasi dan pembangunan infrastruktur yang dapat menciptakan lapangan kerja baru, serta kebijakan yang dapat membantu meningkatkan kualitas dan upah pekerjaan.

Mengatasi Keterbatasan Keterampilan melalui Pendidikan dan Pelatihan

Keterampilan yang tepat juga penting dalam meningkatkan mobilitas sosial. Orang-orang yang memiliki keterampilan dan kualifikasi yang tepat cenderung memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

Namun, banyak orang di Indonesia masih kekurangan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu meningkatkan akses ke pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Program pelatihan dan pendidikan untuk orang dewasa dapat membantu orang-orang untuk memperoleh keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Selain itu, pemerintah dan sektor swasta juga dapat mengadakan program magang dan pelatihan kerja yang dapat membantu orang-orang untuk memperoleh pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Mengatasi Kendala Finansial melalui Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi

Kendala finansial juga dapat membatasi mobilitas sosial di Indonesia. Banyak orang yang tidak memiliki cukup uang untuk memperoleh pendidikan atau mengembangkan keterampilan mereka. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu menerapkan program pendidikan yang terjangkau dan membantu orang-orang untuk memperoleh sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan mereka.

Program bantuan sosial dan subsidi dapat membantu orang-orang yang kurang mampu untuk memperoleh pendidikan dan mengembangkan keterampilan mereka. Selain itu, pemerintah dan sektor swasta juga dapat mengadakan program pemberdayaan ekonomi yang dapat membantu orang-orang untuk memperoleh sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan mereka. Program pemberdayaan ekonomi dapat mencakup pelatihan kewirausahaan, program kredit mikro, dan program investasi sosial yang bertujuan untuk membantu orang-orang untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri.

Selain itu, pemerintah dan sektor swasta juga dapat berkolaborasi untuk menciptakan program pendidikan yang terjangkau dan membantu orang-orang untuk memperoleh keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Misalnya, sektor swasta dapat memberikan dukungan keuangan atau sponsor untuk program pendidikan dan pelatihan.

Pentingnya Meningkatkan Kesadaran tentang Mobilitas Sosial

Meningkatkan kesadaran tentang mobilitas sosial juga penting dalam meningkatkan mobilitas sosial di Indonesia. Banyak orang masih tidak menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan untuk naik dalam hierarki sosial, dan banyak juga yang tidak tahu cara untuk meningkatkan mobilitas sosial mereka.

Meningkatkan kesadaran tentang mobilitas sosial dapat dilakukan melalui pendidikan dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kesempatan yang tersedia dan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Orang-orang juga dapat mengambil inspirasi dari cerita sukses orang-orang yang telah berhasil naik dalam hierarki sosial, untuk memotivasi mereka untuk mencapai tujuan mereka sendiri.

Kontribusi Masyarakat dalam Meningkatkan Mobilitas Sosial

Selain pemerintah dan sektor swasta, masyarakat juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan mobilitas sosial di Indonesia. Misalnya, masyarakat dapat membantu orang-orang yang kurang mampu untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan mereka, seperti akses ke pendidikan dan pelatihan.

Selain itu, masyarakat juga dapat membantu untuk mengurangi diskriminasi sosial dengan mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak penyandang cacat, serta membantu menghilangkan stereotip negatif tentang kelompok etnis tertentu.

Kesimpulan

Mobilitas sosial yang terbatas masih menjadi masalah di Indonesia. Namun, dengan mengatasi faktor-faktor yang membatasi mobilitas sosial seperti ketidakmerataan akses ke pendidikan yang berkualitas, diskriminasi sosial, dan kesenjangan ekonomi, kita dapat membantu orang-orang untuk naik dalam hierarki sosial dan mencapai potensi mereka yang sebenarnya.

Pendidikan adalah faktor kunci dalam meningkatkan mobilitas sosial, dan kita perlu memastikan bahwa pendidikan yang tersedia adalah berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, kita juga perlu mengatasi diskriminasi sosial dan kesenjangan ekonomi untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai prestasi tertentu, terlepas dari latar belakang atau asal usul sosial mereka.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkesinambungan, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi mereka yang sebenarnya.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Mobilitas Sosial

1. Apa itu mobilitas sosial?

Mobilitas sosial merujuk pada kemampuan individu atau kelompok untuk naik atau turun dalam hierarki sosial.

2. Apa faktor-faktor yang membatasi mobilitas sosial di Indonesia?

Beberapa faktor yang membatasi mobilitas sosial di Indonesia antara lain ketidakmerataan akses ke pendidikan berkualitas, diskriminasi sosial, dan kesenjangan ekonomi.

3. Bagaimana pendidikan dapat membantu meningkatkan mobilitas sosial?

Pendidikan dapat membantu meningkatkan mobilitas sosial dengan membantu individu memperoleh keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

4. Apa kebijakan publik yang dapat meningkatkan mobilitas sosial?

Beberapa kebijakan publik yang dapat meningkatkan mobilitas sosial antara lain program pendidikan gratis atau subsidi, program pelatihan dan pendidikan untuk orang dewasa, undang-undang anti diskriminasi, dan program bantuan sosial.

5. Bagaimana mengatasi keterbatasan keterampilan dalam meningkatkan mobilitas sosial?

Mengatasi keterbatasan keterampilan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, program pelatihan dan pendidikan untuk orang dewasa, program magang dan pelatihan kerja, serta program kredit mikro untuk membantu individu memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri.

6. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi diskriminasi sosial dalam meningkatkan mobilitas sosial?

Meningkatkan kesadaran dan mengubah sikap masyarakat terhadap kelompok-kelompok yang sering mengalami diskriminasi dapat membantu mengatasi diskriminasi sosial. Selain itu, pemerintah perlu mengimplementasikan undang-undang yang melindungi hak-hak kelompok-kelompok tersebut.

7. Bagaimana mengatasi kendala finansial dalam meningkatkan mobilitas sosial?

Mengatasi kendala finansial dapat dilakukan melalui program bantuan sosial dan subsidi untuk pendidikan dan pelatihan, program pemberdayaan ekonomi seperti pelatihan kewirausahaan, program kredit mikro, dan program investasi sosial.

8. Apa yang dapat dilakukan oleh sektor swasta dalam meningkatkan mobilitas sosial?

Sektor swasta dapat memberikan dukungan keuangan atau sponsor untuk program pendidikan dan pelatihan, serta dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang tersedia.

9. Bagaimana meningkatkan kesadaran tentang mobilitas sosial?

Meningkatkan kesadaran tentang mobilitas sosial dapat dilakukan melalui pendidikan dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kesempatan yang tersedia dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.

10. Apa kontribusi masyarakat dalam meningkatkan mobilitas sosial?

Masyarakat dapat membantu orang-orang yang kurang mampu untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan mereka, seperti akses ke pendidikan dan pelatihan. Masyarakat juga dapat membantu untuk mengurangi diskriminasi sosial dengan mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak penyandang cacat, serta membantu menghilangkan stereotip negatif tentang kelompok etnis tertentu.

11. Apa pengaruh lingkungan sosial dalam mobilitas sosial?

Lingkungan sosial seperti keluarga, teman, dan masyarakat sekitar dapat mempengaruhi mobilitas sosial seseorang. Lingkungan yang mendukung dan memberikan dukungan dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan mereka.

12. Apa pengaruh kelas sosial dalam mobilitas sosial?

Kelas sosial dapat mempengaruhi mobilitas sosial seseorang karena individu yang lahir dari keluarga kelas sosial yang lebih tinggi cenderung memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya dan kesempatan, seperti akses ke pendidikan berkualitas dan jaringan sosial yang lebih luas.

13. Apa hubungan antara mobilitas sosial dan kemiskinan?

Mobilitas sosial dan kemiskinan berkaitan erat karena orang-orang yang lahir dari keluarga miskin atau kurang mampu lebih sulit untuk naik dalam hierarki sosial dan mengalami kesulitan finansial.

14. Apa dampak mobilitas sosial yang terbatas pada masyarakat?

Mobilitas sosial yang terbatas dapat berdampak pada masyarakat karena dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial. Orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan tetapi terbatas oleh faktor-faktor seperti ketidakmerataan akses ke pendidikan dan diskriminasi sosial mungkin tidak dapat mencapai potensi mereka yang sebenarnya.

15. Apa yang dapat dilakukan oleh individu untuk meningkatkan mobilitas sosial mereka?

Individu dapat meningkatkan mobilitas sosial mereka dengan meningkatkan keterampilan dan kualifikasi mereka melalui pendidikan dan pelatihan, mencari kesempatan untuk magang atau pelatihan kerja, serta membangun jaringan sosial yang luas dan mendukung.

16. Apa dampak mobilitas sosial yang tinggi pada masyarakat?

Mobilitas sosial yang tinggi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial karena memastikan bahwa individu yang berbakat dan berkompeten dapat mencapai posisi tertinggi dalam hierarki sosial, mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

17. Apa kebijakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mobilitas sosial di daerah terpencil?

Kebijakan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan mobilitas sosial di daerah terpencil termasuk program pendidikan dan pelatihan yang terjangkau dan relevan dengan kebutuhan

pasar kerja, program pemberdayaan ekonomi seperti program kredit mikro dan investasi sosial, serta program bantuan sosial untuk individu yang kurang mampu.

18. Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin?

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin antara lain memberikan akses ke pendidikan gratis atau subsidi, memberikan dukungan keuangan dan bantuan sosial, dan menciptakan program pelatihan dan pendidikan untuk orang dewasa yang dapat membantu orang tua meningkatkan keterampilan mereka.

19. Bagaimana cara mengurangi kesenjangan ekonomi yang membatasi mobilitas sosial?

Beberapa cara untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara lain melalui program redistribusi pendapatan dan pajak yang adil, program pemberdayaan ekonomi seperti program kredit mikro dan investasi sosial, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang cara memanfaatkan peluang ekonomi yang tersedia.

20. Bagaimana mengatasi ketidakmerataan akses ke sumber daya yang membatasi mobilitas sosial?

Untuk mengatasi ketidakmerataan akses ke sumber daya, pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk menciptakan program pendidikan yang terjangkau dan berkualitas tinggi, serta program pelatihan dan pendidikan untuk orang dewasa. Selain itu, program pemberdayaan ekonomi seperti program kredit mikro dan investasi sosial dapat membantu individu memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri. Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan membantu orang-orang yang kurang mampu untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *