berikut ini yang tidak termasuk sifat-sifat karya tulis ilmiah yaitu
Apakah Anda seorang mahasiswa atau akademisi yang sedang mempelajari karya tulis ilmiah? Jika ya, maka Anda pasti sudah mengetahui bahwa karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan yang bersifat formal dan sistematis, yang memuat berbagai hasil penelitian atau gagasan ilmiah. Karya tulis ilmiah memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakannya dari jenis tulisan lainnya. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah?
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sifat-sifat apa saja yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah. Namun sebelum itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu karya tulis ilmiah.

Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian atau gagasan ilmiah secara sistematis dan terstruktur. Karya tulis ilmiah biasanya dibuat oleh akademisi, peneliti, atau mahasiswa sebagai bentuk publikasi ilmiah.
Sifat-sifat karya tulis ilmiah yang umumnya dikenal adalah:
1. Objektif
Sifat objektif dalam karya tulis ilmiah mengacu pada penyajian data atau fakta secara netral, tanpa ada unsur opini atau pendapat pribadi dari penulis. Data atau fakta yang disajikan harus didukung dengan sumber yang jelas dan akurat.
2. Sistematik
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematis dengan menggunakan format atau struktur yang jelas, seperti pendahuluan, metodologi, hasil, dan kesimpulan. Sistematis dalam karya tulis ilmiah bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami dan mengikuti alur dari tulisan tersebut.

3. Universal
Sifat universal dalam karya tulis ilmiah mengacu pada bahasa yang digunakan, yaitu bahasa yang umum dipahami oleh orang yang memiliki latar belakang keilmuan yang sama. Hal ini bertujuan agar tulisan tersebut dapat diakses dan dipahami oleh pembaca dari berbagai belahan dunia.
4. Logis
Karya tulis ilmiah harus memenuhi sifat logis, yaitu mengikuti pola atau urutan berpikir yang jelas dan sistematis. Pola berpikir logis dalam karya tulis ilmiah bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti dan memahami gagasan yang disajikan.
5. Akurat
Sifat akurat dalam karya tulis ilmiah mengacu pada kebenaran dari data atau fakta yang disajikan. Data atau fakta yang disajikan harus didukung dengan sumber yang jelas dan akurat, serta diolah dengan menggunakan metode yang sesuai.
6. Reproduktif
Sifat reproduktif dalam karya tulis ilmiah mengacu pada kemampuan tulisan untuk direproduksi atau diulang oleh orang lain dengan hasil yang sama. Hal ini mengharuskan penulis untuk menyertakan detail dan metode yang cukup jelas agar orang lain dapat mengulang penelitian yang telah dilakukan.

7. Berbasis bukti
Karya tulis ilmiah harus berbasis pada bukti-bukti yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Bukti tersebut harus diperoleh melalui penelitian atau pengamatan yang sistematis dan terkontrol.
8. Menggunakan referensi
Karya tulis ilmiah harus menggunakan referensi yang jelas dan akurat untuk menunjang argumen dan hasil penelitian yang disajikan. Referensi harus dicantumkan dalam daftar pustaka yang tertera pada akhir tulisan.
Namun, ada beberapa sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
Sifat-Sifat yang Tidak Termasuk dalam Karya Tulis Ilmiah
1. Subjektif
Sifat subjektif mengacu pada adanya opini atau pandangan pribadi dari penulis yang tidak didukung oleh fakta atau data yang jelas. Penulis yang menggunakan sifat subjektif cenderung berbicara dari sudut pandang pribadi tanpa mempertimbangkan sudut pandang lainnya.
2. Sensasional
Sifat sensasional mengacu pada tulisan yang mengejar popularitas atau menciptakan sensasi. Tulisan dengan sifat sensasional sering kali tidak mempertimbangkan kebenaran fakta dan cenderung mengabaikan proses penelitian atau pengamatan yang sistematis.
3. Emosional
Sifat emosional mengacu pada tulisan yang terlalu banyak mengandalkan perasaan atau emosi dari penulis dan pembaca. Tulisan dengan sifat emosional cenderung tidak memiliki dasar fakta yang jelas dan tidak disusun secara sistematis.
4. Spekulatif
Sifat spekulatif mengacu pada tulisan yang bersifat spekulatif atau berspekulasi tanpa didukung oleh fakta atau data yang jelas. Tulisan dengan sifat spekulatif cenderung mengejar opini atau pandangan pribadi tanpa mempertimbangkan kebenaran atau keakuratan fakta.
5. Propagandis
Sifat propagandis mengacu pada tulisan yang berusaha mempengaruhi opini atau pandangan pembaca dengan menggunakan berbagai teknik atau metode tertentu. Tulisan dengan sifat propagandis cenderung tidak objektif dan tidak mempertimbangkan sudut pandang lainnya.
Contoh Kasus: Karya Tulis Ilmiah yang Tidak Objektif
Sebagai contoh, ada sebuah karya tulis ilmiah yang membahas tentang pengaruh kopi terhadap kesehatan manusia. Namun, penulis dari karya tulis tersebut menggunakan sifat subjektif dalam penyajiannya. Penulis hanya memaparkan pandangannya tanpa didukung oleh fakta atau data yang jelas.
Hal ini dapat memengaruhi objektivitas dari karya tulis ilmiah tersebut. Penulis seharusnya memberikan informasi yang lebih objektif dan didukung oleh data atau fakta yang jelas.
Sebagai penutup, karya tulis ilmiah memiliki sifat-sifat tertentu yang harus dipenuhi agar dapat dianggap sebagai tulisan yang ilmiah. Sifat-sifat tersebut mencakup objektif, sistematik, universal, logis, akurat, reproduktif, dan berbasis bukti. Namun, ada beberapa sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah, seperti subjektif, sensasional, emosional, spekulatif, dan propagandis.
Oleh karena itu, sebagai penulis karya tulis ilmiah, penting untuk memperhatikan sifat-sifat yang harus dipenuhi dan menghindari sifat-sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah. Dengan demikian, karya tulis ilmiah yang dihasilkan dapat diakui sebagai tulisan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk memastikan bahwa karya tulis ilmiah yang dihasilkan memenuhi sifat-sifat yang harus dipenuhi, penulis dapat melakukan beberapa hal, antara lain:
1. Penelitian yang Sistematis
Penulis harus melakukan penelitian atau pengamatan secara sistematis dan terkontrol agar data atau fakta yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian atau pengamatan yang dilakukan juga harus memperhatikan etika penelitian yang berlaku.
2. Penggunaan Referensi yang Jelas dan Akurat
Penulis harus menggunakan referensi yang jelas dan akurat untuk menunjang argumen dan hasil penelitian yang disajikan. Referensi yang digunakan juga harus relevan dengan topik yang dibahas dan dicantumkan dalam daftar pustaka yang tertera pada akhir tulisan.
3. Sistematika Tulisan yang Jelas dan Terstruktur
Penulis harus menyusun tulisan dengan menggunakan format atau struktur yang jelas dan terstruktur, seperti pendahuluan, metodologi, hasil, dan kesimpulan. Dalam sistematika tulisan, penulis juga harus memperhatikan koherensi dan konsistensi antara setiap bagian.
4. Bahasa yang Universal
Penulis harus menggunakan bahasa yang umum dipahami oleh orang yang memiliki latar belakang keilmuan yang sama. Hal ini bertujuan agar tulisan tersebut dapat diakses dan dipahami oleh pembaca dari berbagai belahan dunia.
5. Objektif dalam Penyajian Data atau Fakta
Penulis harus menyajikan data atau fakta secara objektif, tanpa ada unsur opini atau pendapat pribadi dari penulis. Data atau fakta yang disajikan harus didukung dengan sumber yang jelas dan akurat.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, penulis dapat memastikan bahwa karya tulis ilmiah yang dihasilkan memenuhi sifat-sifat yang harus dipenuhi. Selain itu, penulis juga harus menghindari sifat-sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah agar karya tulis ilmiah yang dihasilkan dapat dianggap sebagai tulisan yang ilmiah.
Pentingnya Memahami Sifat-Sifat Karya Tulis Ilmiah
Setelah memahami sifat-sifat yang harus dipenuhi dan yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah, penting untuk memahami mengapa sifat-sifat tersebut harus diperhatikan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
1. Menciptakan Tulisan yang Ilmiah dan Terpercaya
Dengan memperhatikan sifat-sifat yang harus dipenuhi, karya tulis ilmiah yang dihasilkan dapat diakui sebagai tulisan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap karya tulis yang dibuat dan meningkatkan reputasi penulis dalam bidang keilmuan.
2. Memudahkan Pembaca dalam Memahami Isi Tulisan
Dengan menyusun tulisan dengan sistematik dan logis, pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur dari tulisan tersebut. Hal ini dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi tulisan dan mengevaluasi hasil penelitian atau gagasan yang disajikan.
3. Meningkatkan Kontribusi dalam Bidang Keilmuan
Dengan memperhatikan sifat-sifat yang harus dipenuhi dan menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas, penulis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam bidang keilmuan. Karya tulis ilmiah yang berkualitas dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Tips untuk Membuat Karya Tulis Ilmiah yang Berkualitas
Untuk membuat karya tulis ilmiah yang berkualitas, penulis dapat melakukan beberapa hal, antara lain:
1. Menentukan Topik yang Relevan
Penulis harus memilih topik yang relevan dengan bidang keilmuan yang diminati dan memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
2. Melakukan Penelitian atau Pengamatan yang Sistematis
Penulis harus melakukan penelitian atau pengamatan secara sistematis dan terkontrol agar data atau fakta yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Menyusun Tulisan dengan Sistematik dan Terstruktur
Penulis harus menyusun tulisan dengan menggunakan format atau struktur yang jelas dan terstruktur, seperti pendahuluan, metodologi, hasil, dan kesimpulan.
4. Menggunakan Referensi yang Jelas dan Akurat
Penulis harus menggunakan referensi yang jelas dan akurat untuk menunjang argumen dan hasil penelitian yang disajikan.
5. Menjaga Objektivitas dalam Penyajian Data atau Fakta
Penulis harus menyajikan data atau fakta secara objektif, tanpa ada unsur opini atau pendapat pribadi dari penulis.
Pentingnya Melakukan Peer Review dalam Karya Tulis Ilmiah
Setelah selesai membuat karya tulis ilmiah, penting untuk melakukan peer review atau peninjauan oleh orang lain dalam bidang yang sama.
1. Memperbaiki Kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah
Peer review dapat membantu penulis dalam memperbaiki
kekurangan yang ada dalam karya tulis ilmiah. Orang lain yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih dapat memberikan masukan dan saran untuk meningkatkan kualitas dari karya tulis tersebut.
2. Meningkatkan Objektivitas dari Karya Tulis Ilmiah
Dengan dilakukan peer review, dapat memastikan bahwa karya tulis ilmiah tersebut objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Peer review dapat mengidentifikasi apakah ada kesalahan atau bias dalam penelitian atau pengamatan yang dilakukan.
3. Memperoleh Umpan Balik yang Konstruktif
Peer review juga dapat memberikan umpan balik yang konstruktif bagi penulis. Umpan balik yang diberikan dapat membantu penulis dalam memperbaiki kekurangan yang ada dan meningkatkan kualitas dari karya tulis tersebut.
Kesimpulan
Dalam membuat karya tulis ilmiah, penulis harus memperhatikan sifat-sifat yang harus dipenuhi dan menghindari sifat-sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah. Dengan memperhatikan sifat-sifat tersebut, karya tulis ilmiah yang dihasilkan dapat diakui sebagai tulisan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, penting untuk melakukan peer review agar karya tulis ilmiah yang dihasilkan dapat diperbaiki dan meningkatkan kualitasnya.
Dalam era digital saat ini, semakin banyak informasi yang tersedia dan semakin mudahnya mengakses informasi membuat kebutuhan akan karya tulis ilmiah yang berkualitas semakin tinggi. Oleh karena itu, sebagai penulis karya tulis ilmiah, kita harus memperhatikan sifat-sifat yang harus dipenuhi, menghindari sifat-sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah, dan melakukan peer review untuk meningkatkan kualitas dari karya tulis ilmiah yang dihasilkan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan sifat-sifat karya tulis ilmiah dan pembuatan karya tulis ilmiah yang berkualitas.
1. Apa itu karya tulis ilmiah?
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang dihasilkan berdasarkan penelitian atau pengamatan yang sistematis dan terkontrol, dan disusun dengan menggunakan format atau struktur yang jelas dan terstruktur.
2. Apa saja sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam karya tulis ilmiah?
Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam karya tulis ilmiah mencakup objektif, sistematik, universal, logis, akurat, reproduktif, dan berbasis bukti.
3. Apa itu sifat subjektif dalam karya tulis ilmiah?
Sifat subjektif dalam karya tulis ilmiah mengacu pada adanya opini atau pandangan pribadi dari penulis yang tidak didukung oleh fakta atau data yang jelas.
4. Mengapa sifat-sifat karya tulis ilmiah harus diperhatikan?
Dengan memperhatikan sifat-sifat karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah yang dihasilkan dapat diakui sebagai tulisan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Apa itu peer review dalam karya tulis ilmiah?
Peer review adalah peninjauan atau penilaian oleh orang lain dalam bidang yang sama terhadap karya tulis ilmiah yang telah dibuat. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam karya tulis ilmiah dan meningkatkan kualitas dari karya tulis tersebut.
6. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum membuat karya tulis ilmiah?
Sebelum membuat karya tulis ilmiah, penulis harus menentukan topik yang relevan, melakukan penelitian atau pengamatan yang sistematis, menyusun tulisan dengan sistematik dan terstruktur, menggunakan referensi yang jelas dan akurat, dan menjaga objektivitas dalam penyajian data atau fakta.
7. Bagaimana cara menyusun tulisan dengan format yang jelas dan terstruktur?
Tulisan dapat disusun dengan menggunakan format atau struktur yang jelas dan terstruktur, seperti pendahuluan, metodologi, hasil, dan kesimpulan. Dalam sistematika tulisan, penulis juga harus memperhatikan koherensi dan konsistensi antara setiap bagian.
8. Apa saja jenis referensi yang dapat digunakan dalam karya tulis ilmiah?
Jenis referensi yang dapat digunakan dalam karya tulis ilmiah meliputi buku, jurnal ilmiah, artikel online, laporan penelitian, dan sumber lain yang terkait dengan topik yang dibahas.
9. Bagaimana cara menuliskan daftar pustaka dalam karya tulis ilmiah?
Daftar pustaka harus dituliskan pada akhir karya tulis ilmiah dengan format yang jelas dan terstruktur. Setiap referensi harus dicantum
kan dengan rinci, termasuk nama penulis, judul buku atau artikel, tahun terbit, dan penerbit atau jurnal tempat artikel tersebut diterbitkan.
10. Apa yang harus dilakukan setelah selesai membuat karya tulis ilmiah?
Setelah selesai membuat karya tulis ilmiah, penting untuk melakukan peer review atau peninjauan oleh orang lain dalam bidang yang sama. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam karya tulis ilmiah dan meningkatkan kualitas dari karya tulis tersebut.
11. Apa yang dimaksud dengan reproduktif dalam karya tulis ilmiah?
Reproduktif dalam karya tulis ilmiah mengacu pada kemampuan untuk mereplikasi atau mengulang penelitian atau pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti lain dengan cara yang sama.
12. Bagaimana cara menjaga objektivitas dalam penyajian data atau fakta?
Penulis harus menyajikan data atau fakta secara objektif, tanpa ada unsur opini atau pendapat pribadi dari penulis. Data atau fakta yang disajikan harus didukung dengan sumber yang jelas dan akurat.
13. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kesalahan dalam karya tulis ilmiah?
Jika terdapat kesalahan dalam karya tulis ilmiah, penulis harus memperbaiki kesalahan tersebut dan mengajukan revisi pada karya tulis tersebut.
14. Bagaimana cara menulis abstrak dalam karya tulis ilmiah?
Abstrak adalah ringkasan dari karya tulis ilmiah yang mencakup tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dari karya tulis tersebut. Abstrak harus disusun secara jelas dan singkat dengan tidak lebih dari 250 kata.
15. Apa yang harus dilakukan jika terdapat unsur plagiarisme dalam karya tulis ilmiah?
Jika terdapat unsur plagiarisme dalam karya tulis ilmiah, penulis harus mengakui sumber yang digunakan dan menyertakan referensi yang jelas pada daftar pustaka.
16. Apa yang dimaksud dengan berbasis bukti dalam karya tulis ilmiah?
Berbasis bukti dalam karya tulis ilmiah mengacu pada penggunaan data atau fakta yang jelas dan akurat untuk menunjang argumen atau hasil penelitian yang disajikan.
17. Bagaimana cara menghindari sifat-sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah?
Penulis harus menghindari sifat-sifat yang tidak termasuk dalam karya tulis ilmiah, seperti subjektif, sensasional, emosional, spekulatif, dan propagandis. Penulis harus lebih mengutamakan objektivitas dan data yang jelas dan akurat.
18. Apa yang harus dilakukan jika ada pertanyaan terkait karya tulis ilmiah?
Penulis harus siap untuk menjawab pertanyaan terkait karya tulis ilmiah yang dibuat dengan cara yang jelas dan terstruktur.